Kata Tatura berasal dari bahasa kaili “Katura” yang berarti tanah atau tebing yang longsor. Wilayah ini dulunya merupakan daerah yang sebahagian datarannya terbelah oleh sungai sehingga daerah ini sering dilanda banjir, akibat banjir tersebut sering terjadi longsor di setiap pinggir sungai. Sehingga kelurahan ini dinamakan Kelurahan Tatura.

                 Pada Awalnya Kelurahan ini bernama Kelurahan Tatura Kecamatan Palu Selatan yang terletak di Jalan Anoa I (satu). Karena terjadinya pertambahan penduduk yang begitu pesat, maka pada tahun 1998 Kelurahan ini dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu Kelurahan Tatura Selatan dan Kelurahan Tatura Utara.

Adapun nama-nama Lurah yang pernah menjabat pada keluarahan Tatura Selatan sebagai berikut:

Periode I                : Tahun 1998-2000 dijabat oleh Ahir Armansyah, S. STP.

Pariode II               : Tahun 2000-2003 dijabat oleh Kasdin Latinggi, S. Pd.

Periode III              : Tahun 2003-2005 dijabat oleh Hamlan Dg. Marau, S. Sos.

Periode IV              : Tahun 2005-2007 dijabat oleh Lahiya Hi. Tunagimpu, S.Sos.

Periode V               : Tahun 2007-2009 dijabat oleh Didi Bakran, SH.

Periode VI              :Tahun 2009-2010 dijabat oleh Samsul Hi. Ladjuni, S. Sos.

Periode VII             :Tahun 2010-2012 dijabat oleh Moh. Affan, SH.

Periode VIII            : Tahun 2013-2013 dijabat oleh Asri Marsuko

Periode IX              : Tahun 2013-2018 dijabat oleh Zamrud, A.Ma.Pd.

Periode X               : Tahun 2019-sekarang dijabat oleh Suhardin, S. Sos.